Penelitian mengenai perbedaan dimensi waktu, selama ini selalu mengusik ilmu pengetahuan modern dan selalu memancing antusiasme para ilmuwan untuk mengungkapnya.
Masyarakat melihat benda terbang tak dikenal mendatangi bumi, seperti pesawat UFO milik makhluk angkasa luar yang datang dan pergi sekehendak hati, dan dapat lenyap dari pandang-an dalam sekejap.
Menghadapi fenomena seperti ini, pernahkah manusia berpikir dengan serius akan konsep eksistensi dimensi ruang pada medan waktu yang berbeda dan bukan sekedar legenda?
Sebenarnya penelitian ilmiah juga telah memahami adanya 'pintu medan magnet' dan 'gerbang 'waktu'.
'Pintu Medan Magnet' Memang Ada, Setiap Hari Buka Tutup Puluhan Kali
Riset oleh kalangan ilmiah di Amerika Serikat telah menemukan bahwa 'pintu medan magnet' yang menghantarkan energi ternyata memang eksis, dan bisa berpindah kesana kemari dengan kecepatan luar biasa antara bumi dengan matahari. Membuka 'pintu medan magnet' ini seperti memasuki 'jalur misterius' medan magnet bumi, dan dapat langsung mencapai permukaan matahari.
Riset oleh NASA dan Iowa University itu menganalisa kumpulan angka yang berhasil dilacak oleh satelit THEMIS dan satelit POLAR milik NASA, ditambah data yang diperoleh sekumpulan satelit milik Badan Antariksa Eropa (ESA), didapati pada suatu tempat sejauh puluhan ribu kilometer dari bumi, terdapat banyak sekali 'zona difusi elektron' (Electron Diffusion Regions atau disebut juga 'titik X.
Setiap hari dibuka tutup sebanyak puluhan kali, serta berfungsi sebagai gerbang masuk jalur pintas dari bumi ke matahari. Dosen Iowa University, Jack Scudder, menjelaskan bahwa gerbang masuk ini berada pada titik singgung antara medan magnet bumi dengan medan magnet matahari, dan membentuk jalur pintas langsung bebas hambatan yang menghubungkan kedua planet.
Gerbang masuk ini tidak hanya tidak kasat mata, keberadaannya pun tidak stabil dan sulit untuk dikenali. Setiap hari gerbang tersebut buka tutup sebanyak puluhan kali, tapi waktu buka tutupnya sama sekali tidak bisa ditelusuri, dan tidak bisa dipastikan berapa lama gerbang terbuka.
Tapi jika gerbang terbuka, maka akan dapat menghantarkan energi dengan kecepatan luar biasa ke matahari yang terletak sejauh 150 juta kilometer, serta dapat menimbulkan badai geomagnetik karena kecepatan tinggi itu.
NASA berencana meluncurkan program Magnetosphere Multi-scale Measurement (MMM) pada 2014 ini, dengan mengirimkan 4 pesawat antariksa mengelilingi bumi untuk memonitor kondisi bukaan 'pintu medan magnet', mencoba memahami bagaimana persinggungan dua medan magnet dapat membentuk jalur transportasi.
Ditemukan 'Gerbang Waktu' di langit Kutub Selatan
Sepuluh tahun lalu, para ilmuwan AS dan Inggris yang melakukan eksplorasi ilmiah di Kutub Selatan menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan akan masalah ilmiah 'gerbang waktu'. Fisikawan AS , Marion McLean beserta tim risetnya menemukan adanya kabut asap berwarna putih keabuan yang terus berputar di langit kutub selatan, tapi tidak berubah bentuk seiring dengan terus berjalannya waktu, juga tidak bergerak, yang kemudian membawa mereka memasuki penelitian waktu dan ruang yang berbeda. Surat kabar Pravda Rusia memberitakan penemuan yang sangat mengejutkan ini.
Ruang dan waktu dimensi berbeda eksis secara bersamaan
Menurut surat kabar Pravda Rusia, para ilmuwan AS dan Inggris yang melakukan eksplorasi ilmiah di Kutub Selatan telah meluncurkan sebuah balon cuaca yang masuk ke dalam gumpalan kabut asap berwarna putih keabuan yang terus berputar. Begitu diluncurkan, balon itu pun membubung tinggi dengan sangat cepat dan menghilang seketika.
Setelah beberapa waktu ilmuwan menarik kembali balon tersebut yang diikatkan dengan seutas tali di bumi. Akan tetapi yang mengejutkan adalah, pada alat pencatat waktu yang ada di balon waktu yang tercatat mundur 30 tahun lebih awal!
Lebih mengejutkan lagi adalah, setelah memastikan alat pencatat waktu pada balon tersebut tidak rusak, para ilmuwan kembali melakukan hal yang sama berulang kali, tapi setiap kali waktu yang tercatat adalah mundur, alat pencatat waktu menunjukkan waktu yang telah lampau. Fenomena ini pun disebut 'gerbang waktu', dan para ilmuwan melaporkan penemuan ini ke Gedung Putih.
Masyarakat pun menyimpulkan gumpalan kabut asap yang terus menerus berputar di langit Kutub Selatan sebagai sebuah jalan yang menghubungkan ke suatu zaman lain.
Selama ini, berbagai penelitian sehubungan dengan fenomena waktu yang tidak lazim terus dilakukan. Pada riset yang diprakarsai NASA telah ditemukan 'pintu medan magnet' dan keanehan 'gerbang waktu' yang telah ditemukan sejak 10 tahun lalu di langit Kutub Selatan, yang semuanya menunjukkan di alam semesta ini terdapat berbagai keunikan yang misterius di berbagai dimensi ruang dan waktu yang berbeda.
3 comments:
ada yg ganjil.. bagai mana menyatat waktu..? yg mundur... apakah mundur apakah maju.? atau rekayasa.. hayalan belaka
Mana ada nasa boong bang...
Kok bisa. Mundur??? Jadi minus gitu! Brarti waktu pencatat waktu masuk, lubang itu bkan memundurkan waktunya melainkan memajukannya tetapi jadi minus karena mungkin dimensi yng dibuka kebalikan dari dimensi dibumi... Kalo dibumi kita dari dulu ke sekarang... Klo disana sekarang ke dulu..
Mmmm ya bisa jadi bisa jd...memang betul kutub sellatan mengandung magnet negatif menarik kutub utara positif memajukan/mndorong coba ja pda suatu magnet yg berlawanan kutub memiliki gaya tarik dan gaya dorong jikmakanya bumi bisa berputar juga karena itu di tambah partikel matahri yg masuk k bumi info lbih lnjut klo pgn tau email aja ke Agoy31@gmail.com
Post a Comment